Fuad Syarif Hidayatullah

Indah Seperti Pelangi, itu yang kita inginkan

Rabu, 01 Oktober 2014 | 0 komentar

“bukan maksudku untuk membuat pembatas di antara kita, justru aku ingin menghilangkan pembatas itu.. karena aku gak pernah mempermasalahkannya”, tukasku.

“kamu gak paham jalan pikiranku..”, jawabnya dengan memalingkan muka, lalu ia pun pergi meninggalkanku di bawah redup sinar lampu taman diiringi gerimis di senja itu.

“ah, bodohnya aku.. mungkin aku terlalu berlebihan sama dia”, sambil tertunduk lesu di bangku yang mulai basah oleh air hujan.

Yah, dia adalah seorang gadis periang yang polos, cerdas dan serba ingin tau akan semua hal. Sering kali dia bertanya tentang hal-hal yang kadang membuatku tersenyum atau bahkan bingung karena gak tau harus jawab apa, karena ada saja hal-hal yang ia tanyakan padaku diluar dugaanku. Kita juga suka membahas tentang topik-topik  yang hangat untuk dibicarakan.

Hingga sampai pada suatu hari, ia menanyakan tentang suatu hal yang membuatku merasa perlu untuk berbicara labih jauh dengannya, tapi sepertinya diskusi kali ini kurang berjalan dengan baik, tidak seperti diskusi-diskusi sebelumnya.

Perbedaan adalah hal yang sering kali ditakuti oleh manusia, karena dengan adanya perbedaan itu kadang akan menimbulkan konflik. Itulah kami alami sekarang, yah.. Untuk lebih tepatnya konflik hati.

Kita semua lahir dengan latar belakang yang berbeda, keluarga yang berbeda, suku yang berbeda, latar pendidikan yang berbeda dan itu semua akan membentuk pola pikir kita yang berbeda, begitu juga antara aku dengan “dia”.

Aku terlahir dari keluarga yang pas-pasan bahkan kurang, sedang dia tidak. Aku telah banyak sekali terjun dan mengenyam “dunia luar” dengan segala bentuk macam dan jenisnya, sedang dia masih istiqamah dalam satu prinsip.

Ahh, ngomong apa sih aku ini...

*****

“tapi, yang perlu kau tau adalah bahwa pelangi menjadi indah itu karena perpaduan warna yang berbeda dan membentuk lengkungan indah di angkasa, itupun setelah turunnya hujan yang kadang disertai petir yang menyambar, dan tidak setiap saat terjadi.”

Indah Seperti Pelangi, itu yang kita inginkan...

Oke, jadi intinya kita harus yakin bahwa tidak akan terjadi apa-apa dan kita akan baik-baik saja, tak perlu takut akan badai yang menanti di depan kita.. Tak perlu saling meng-“aku” atau ber-“kamu”. Mari kita coba untuk lebih bisa memaknai semua kejadian dan proses ini dengan menjadikannya bagian dari “kita” agar tak ada yang merasa terbebani.

just sharing


Salam Ukhuwah
Fastabiqul_Khairat...
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cahaya diatas Cahaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger