Fuad Syarif Hidayatullah

Refleksi Akhir Tahun

Rabu, 31 Desember 2014 | 0 komentar

Suatu hari seorang motivator sedang memotivasi para mahasiswa pada sebuah acara di salah satu Universitas ternama di kota Yogyakarta. Dengan suara lantang ia mengatakan bahwa:

“kesuksesan adalah suatu hal yang pasti,, sukses adalah kepastian!!”,

para peserta pun terdiam.. lalu ia melanjutkan:

“jadi kesuksesan adalah hal yang pasti kita capai, namun kita juga harus bisa mencapai syarat untuk mendapatkannya..  seperti ketika kita mengambil sebuah pena lalu kita angkat pena itu, jika kita melepaskannya dari tangan kita maka pena itu pun pasti akan jatuh, mau berapapun kita coba pena itu pasti akan jatuh jika kita lepaskan dari tangan kita, kenapa? karena kita telah memenuhi syarat dan usaha agar pena itu jatuh, yaitu melepaskannya dari tangan kita.. begitu juga ketika kita ingin sukses, jika kita terus berusaha dan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan kesuksesan itu maka kita akan mendapatkannya,, namun banyak dari mereka yang hanya tinggal selangkah lagi untuk mencapai kesuksesan itu tapi mereka menyerah,, karena jalan hidup ini tidak selalunya lurus, kadang berkelok bahkan berduri, namun banyak orang yang menyerah untuk tidak melanjutkan perjalannya menuju kesukesan itu padahal hanya tinggal selangkah lagi di depan mereka..”

*****

Malam ini adalah malam terakhir kita di tahun 2014, tepat jam 00.00 nanti kita akan memasuki tahun baru 2015 yang semoga di tahun yang akan datang kita bisa meningkatan kualitas diri kita dan bisa meningkatkan kebaikan dalam diri kita semua.. semoga apa yang kita cita-citakan di tahun 2015 nanti bisa kita raih.

Namun yang tak kalah pentingnya juga kita perlu untuk introspeksi (muhasabah) diri kita selama tahun 2014 ini. Apa yang kurang dari diri kita? Apa yang perlu kita benahi dan perbaiki lagi? Apa yang perlu kita kembangkan lebih baik lagi di tahun 2015 nanti? Siapkah kita untuk menghadapi kejutan-kejutan besar dengan meraih impian kita di tahun 2015 nanti? Yang mau Wisuda, yang mau Nikah, atau yang rencana dapet Kerja.. siapkah kita dikejutkan dengan itu semua?

Coba kita renungkan sejenak, jika kita sekarang telah berumur 20 tahun (misal). Perubahan apa yang sudah nampak pada diri kita untuk menyambut masa depan kita yang lebih cerah? Dari kita SD, cita-cita apa yang ingin kita capai? Lalu SMP, apa impian kita? Kemudian SMA, kita ingin jadi seperti apa? Saat di bangku Kuliah,, jalan mana yang kita pilih? Sudahkah kita mendekati cita-cita yang dulu menjadi mimpi kita? Sudahkah impian kita kini mulai nampak lebih jelas atau lebih terang? Atau malah semakin buram untuk kita capai? Inilah yang perlu kita renungkan di akhir tahun 2014 ini sebelum kita memasuki tahun 2015 nanti.

“Barang siapa hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, dialah orang yang BERUNTUNG, barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin dialah orang yang MERUGI dan barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin dialah orang yang CELAKA.” (HR. Hakim)

Intinya adalah, gunakan waktu yang kita punya dengan hal-hal yang positif, yang bisa mengantarkan kita kepada kesuksesan baik di dunia dan akhirat kita kelak. Jangan kita penuhi aktifitas sehari-hari kita dengan hal-hal kurang bermanfaat atau bahkan yang akan merusak masa depan kita, karena kita adalah generasi muda yang mengemban tugas dan amanah yang besar dari agama dan bangsa kita. Jadikan moment akhir tahun ini sebagai sarana kita untuk bermuhasabah atau introspeksi diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Wallahu a’lam..



UNIRES - Yogyakarta
Rabu malam, 31 Desember 2014

Continue Reading

Cermin Diri Kita

Rabu, 24 Desember 2014 | 0 komentar

Siapa yang tak ingin memiliki istri shalihah? Atau suami yang shalih? Setiap orang  pasti punya keinginan untuk menyempurnakan separuh agamanya dengan mendapatkan seseorang yang baik.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...” (QS. An-Nur: 26)

Ayat tersebut diatas mungkin sering kali mendengarnya, tapi pernahkah kita merenungkannya?
Berawal dari ayat itulah artikel ini ditulis. Ayat tersebut seharusnya bisa menjadi sebuah Motifasi buat kita semua para pemuda-pemudi atau para remaja untuk selalu berusaha memperbaiki diri kita jika kita menginginkan di masa depan kita mendapatkan pendamping hidup yang baik, yang bisa menuntun kita ke dalam kehidupan yang baik di dunia dan akhirat,, karena pasangan kita adalah cerminan dari diri kita.

Pernahkan kita sedikit merenungkan sedang apa orang yang nantinya akan mendampingi hidup kita saat ini? Pernahkah kita berfikir mungkin “dia” -yang kita belum tau siapa orangnya- sedang melakukan apa yang kita kerjakan saat ini, hanya saja di sudut lain dunia.. yahh, mungkin saja “dia” sekarang sedang melakukan persis apa yang kita lakukan saat ini. Oleh karena itu coba kita introspeksi diri kita, apa yang kita lakukan saat ini? Atau apa yang sudah pernah kita lakukan dahulu? Sudah benarkah apa yang kita lakukan?

Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang “keji(na’udzubillah), tapi kita tidak sadar bahwa “dia” juga saat ini sedang melakukan hal sama. Betapa hancurnya kita jika kita tau hal tersebut..

Oke, kalo misal ketika kita sudah menikah nanti kita akan meyakinkannya bahwa kita belum pernah melakukan hal-hal “keji” tersebut, tapi apakah kita bisa menjamin kalo “dia” juga tidak sedang menutupi masa lalunya yang suram di depan kita?? Coba renungkan..

Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri kita jika kita juga ingin mendapatkan pendamping hidup yang baik, yang bisa selalu menjaga dirinya dan kehormatannya saat ini dan saat “dia” telah bersama kita nanti. Mari kita memohon ampun dan bertaubat kepada Allah dengan apa yang pernah kita lakukan sebelumnya, tentu dengan taubat yang sebenarnya.. semoga Allah menutup aib kita dan mengampuni dosa kita, kemudian Allah mempertemukan kita dengan orang yang baik. Aamiin..

Ketika kita ingin mendapatkan pendamping yang sesuai dengan apa yang kita idamkan, kita juga seharusnya bisa menempatkan diri kita sesuai dengan apa yang kita inginkan dari “dia”.. sebagai contoh adalah jika kita ingin mendapatkan seseorang yang shalihah atau shalih seharusnya kita juga bergaul dengan orang-orang seperti itu. Kita akan sangat sulit jika kita ingin seseorang yang pintar mengaji tapi kita cari di pasar, betul?

Intinya adalah lingkungan kita memiliki andil besar dalam mendapatkan pasangan kita.. ketika kita aktif di lingkungan masjid dengan orang-orang yang semangat mengikuti kajian-kajian, maka kita akan mendapatkan orang-orang seperti itu. Jika lingkungan kita adalah kampus maka kita akan mendapatkan orang kampus, jika kita aktif di sebuah organisasi maka kita juga akan mendapatkan di tempat itu, jika lingkungan kita pasar atau “aktifis” di caffe atau bar ya pasangan kita tidak jauh dari lingkungan seperti itu. Jadi, seperti apakah kita, maka itulah yang akan mendampingi kita..

Dia adalah cerminan diri kita, jangan rusak masa depan kita dengan apa yang kita lakukan saat ini.. jodoh itu di tangan Allah, salah jika orang mengatakan “menunggu”, karena kita yang harus menjemputnya dengan perilaku dan akhlak baik kita.


**********

Mengukir Cinta di Belahan Jiwa

Bila yang tertulis oleh-Nya engkau yang terpilih untukku,
Telah terbuka hati ini menyambut cintamu,,

Di sini segalanya akan kita malai mengukir buaian rindu yang tersimpan dulu,
Tuk menjadi nyata dalam hidup bersama..

Ijinkan aku tuk mencintaimu, menjadi belahan di dalam jiwaku,,
Ya Allah, jadikanlah ia pangantin sejati di dalam hidupku..

Wahai yang dicinta telah ku rela hadirmu temani relung hatiku,
Simpanlah jiwaku dalam do’amu, kan ku jaga cintamu,,

Wahai yang dicinta telah ku rela hadirmu temani relung hatiku,
Simpanlah nafasku dalam hidupmu, kan ku jaga setiamu..

“isteriku, ku tahu engkau bukanlah yang sempurna yang dihadirkan untukku, namun berikanlah aku kerelaan untuk menjadi kesempurnaan di dalam hidupmu untuk hari ini dan selamanya di dalam hidup kita,, karena aku ingin mencintaimu dengan imanku”

Apapun adanya dirimu, ku kan coba tuk tetap setia..
Begitu pula pada diriku, terimalah dengan apa adanya..

Selamat datang di separuh nafasku,,
Selamat datang di pertapaan hatiku...


UNIRES - Yogyakarta
Rabu Malam, 24 Desember 2014
Continue Reading

Adzan Terakhir Sahabat Bilal

Minggu, 14 Desember 2014 | 0 komentar

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah.

Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.” Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi….Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih.

Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.”

Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.Bilal pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.

Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu sebagaiman Bilal bin Rabah Ra. Aamiin...
Continue Reading

Maaf, tuk Perpisahan ini...

Jumat, 28 November 2014 | 0 komentar

"tapi kita perlu bicara.. sebentar saja, ada yang perlu aku katakan padamu!!!"

Kau tahu tentang hatiku, yang tak pernah bisa melupakanmu
Kau tahu tentang diriku, yang selalu mengenangmu selamanya..

Kini ku sadari bahwa semua itu adalah salah dan juga keliru,
Akan membuat hati menjadi ternodai..

"maaf, kita gak perlu lagi bicara.. apapun yang terjadi padamu aku gak perlu tau, biar itu menjadi kisah hidupmu.. atau kalo kamu mau cerita, itu kalo kau telah menjadi seorang yang halal untukku,, karena ada saatnya ketika kita mencerikan semua kisah hidup kita pada pasangan kita, mengisahkan semua pengalaman kita sebelum bersama."

Maafkan lah segala khilaf yang telah kita lewati,
Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan,
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri,
Untuk kembali arungi hidup dalam ridlo Ilahi..

"ada saatnya kita harus menjauh.. bukan karena saling membenci, namun untuk bisa saling menjaga"

"aku pasti akan merindukanmu.. tapi, ini jalan yang harus kita lalui.. terimakasih untuk semuanya, dan aku minta maaf atas semua kesalahanku selama ini"

Ku tahu bahwa dirimu mendambakan kasih suci yang sejati,
Ku yakin bahwa dirimu merindukan kasih sayang yang hakiki..

Dan bila takdirnya kita bersama,
Pastilah Allah kan menyatukan kita... (Tashiru)




Yogyakarta, Gerimis Senja
Jum'at, 28 November 2014
Continue Reading

Indah Seperti Pelangi, itu yang kita inginkan

Rabu, 01 Oktober 2014 | 0 komentar

“bukan maksudku untuk membuat pembatas di antara kita, justru aku ingin menghilangkan pembatas itu.. karena aku gak pernah mempermasalahkannya”, tukasku.

“kamu gak paham jalan pikiranku..”, jawabnya dengan memalingkan muka, lalu ia pun pergi meninggalkanku di bawah redup sinar lampu taman diiringi gerimis di senja itu.

“ah, bodohnya aku.. mungkin aku terlalu berlebihan sama dia”, sambil tertunduk lesu di bangku yang mulai basah oleh air hujan.

Yah, dia adalah seorang gadis periang yang polos, cerdas dan serba ingin tau akan semua hal. Sering kali dia bertanya tentang hal-hal yang kadang membuatku tersenyum atau bahkan bingung karena gak tau harus jawab apa, karena ada saja hal-hal yang ia tanyakan padaku diluar dugaanku. Kita juga suka membahas tentang topik-topik  yang hangat untuk dibicarakan.

Hingga sampai pada suatu hari, ia menanyakan tentang suatu hal yang membuatku merasa perlu untuk berbicara labih jauh dengannya, tapi sepertinya diskusi kali ini kurang berjalan dengan baik, tidak seperti diskusi-diskusi sebelumnya.

Perbedaan adalah hal yang sering kali ditakuti oleh manusia, karena dengan adanya perbedaan itu kadang akan menimbulkan konflik. Itulah kami alami sekarang, yah.. Untuk lebih tepatnya konflik hati.

Kita semua lahir dengan latar belakang yang berbeda, keluarga yang berbeda, suku yang berbeda, latar pendidikan yang berbeda dan itu semua akan membentuk pola pikir kita yang berbeda, begitu juga antara aku dengan “dia”.

Aku terlahir dari keluarga yang pas-pasan bahkan kurang, sedang dia tidak. Aku telah banyak sekali terjun dan mengenyam “dunia luar” dengan segala bentuk macam dan jenisnya, sedang dia masih istiqamah dalam satu prinsip.

Ahh, ngomong apa sih aku ini...

*****

“tapi, yang perlu kau tau adalah bahwa pelangi menjadi indah itu karena perpaduan warna yang berbeda dan membentuk lengkungan indah di angkasa, itupun setelah turunnya hujan yang kadang disertai petir yang menyambar, dan tidak setiap saat terjadi.”

Indah Seperti Pelangi, itu yang kita inginkan...

Oke, jadi intinya kita harus yakin bahwa tidak akan terjadi apa-apa dan kita akan baik-baik saja, tak perlu takut akan badai yang menanti di depan kita.. Tak perlu saling meng-“aku” atau ber-“kamu”. Mari kita coba untuk lebih bisa memaknai semua kejadian dan proses ini dengan menjadikannya bagian dari “kita” agar tak ada yang merasa terbebani.

just sharing


Salam Ukhuwah
Fastabiqul_Khairat...
Continue Reading

Ketika Cinta Bersemi di Lain Tempat Ngaji

Minggu, 28 September 2014 | 0 komentar

“bener gak sih, kalo pondok ini tuh dari kelompok itu?”, tiba-tiba pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibirnya.

“Ah, aku kurang tertarik nanggepin perbedaan kayak gitu,, kalo umat Islam masih memperuncing hal-hal sepele karena sedikit perbedaan dalam masalah furu’ gitu aja, terus kapan umat Islam ini mau bersatu?”, jawabku.

Setelah itu aku sedikit kasih dia gambaran tentang bagaimana kondisi umat Islam sekarang yang banyak sekali terjadi perbedaan-perbedaan yang menjadikan umat Islam ini terpacah-pecah dalam berbagai kelompok atau organisasi. Yah, kita kenal yang namanya Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), gerakan Tarbiyah - Ikhwanul Muslimin (PKS), Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), Salafy yang di dalamnya juga “katanya” terpecah dengan istilah-istilah seperti Salafy Jihadi, Haraki, Sururi, atau Yamani, ada juga Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), Wahdah Islamiyah dan masih banyak sekali kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi Islam yang mereka semua memiliki ciri khas masing-masing. Aku gak akan menjelaskan tiap-tiap kelompok itu, karena aku sendiri juga masih kurang mendalami pemahaman mereka satu per satu, yah..mungkin pengetahuanku tentang beberapa kelompok itu hanya sekilas saja.

Oke, dengan sedikit gambaran di atas itu mungkin sekarang bisa lebih terbuka wawasan kita tentang banyaknya perbedaan yang tejadi dalam tubuh umat Islam ini. Ketika aku berbicara tentang kelompok-kelompok itu aku sempat beberapa kali berpikir mengenai “Nikah Beda Harakah” yang sepertinya hal ini kadang menjadi sesuatu yang menakutkan bagi sebagian para aktifis Islam dari kelompok manapun. Itu pasti, karena ketika itu benar-benar terjadi, kita akan malu sama ustadz, kawan dan komunitas kita karena kita menikahi wanita/pria yang tidak satu harakah dengan kita, sehingga muncul perasaan tidak enak, takut dijauhi oleh teman satu kajian kita karena dianggap tidak loyal.

Namun di lain sisi, kita gak bisa membohongi perasaan kita sendiri yang sudah telanjur sayang dengan si dia yang ternyata beda harakah itu. Semuanya sudah telanjur menjadi sesuatu yang susah untuk dilupakan. Dan ketika kita sudah telanjur seperti ini akan susah banget menghilangkannya. Kita harus berusaha setengah mati untuk bisa melupakan dia. Susah, sulit dan sangat melelahkan.. Betul? Yah, itulah cinta...

Begini kawan,, prinsipnya adalah ketika Akidah kita sama, yaitu Akidah yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahihah, tentu kurang bijak jika kita membatasi pernikahan hanya karena harakah, beda organisasi atau beda kelompok. Namun memang benar adanya, bahwa di antara kelompok satu dengan kelompok lain, biasanya memiliki pandangan yang berbeda dalam menyikapi suatu masalah. Jangankan dalam hidup bermasyarakat antar organisasi, ketika kita bergaul dengan sesama teman-pun, jika kita tidak benar-benar toleransi menerima perbedaan di antara teman kita, terkadang bisa timbul perselisihan yang melelahkan, itu karena suatu hal kecil yang seringkali menjadi besar atau dibesar-besarkan.

Terus pertanyaannya, “boleh gak sih kita nikah beda Harakah?”, Ini bukan pertanyaan tentang Fiqh Kontemporer, karena kita akan mendapatkan jawabannya dalam kitab-kitab Fiqh Klasik. Coba kita liat apa saja sih syarat nikah? Setauku sih, gak ada syarat satupun dalam pernikahan yang menyebutkan bahwa ketika nikah harus satu harakah.

Padahal dalam sebuah Hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat kriteria, yaitu: agamanya, martabat keluarganya, hartanya, dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang ulama’ bernama Ibnu Uyainah juga pernah berkata, “Siapa saja yang menikah karena menginginkan kehormatan, maka dia akan hina. Siapa saja yang menikah karena ia mencari harta, maka dia akan menjadi miskin. Namun siapa saja yang menikah karena agamanya, maka akan Allah kumpulkan untuknya harta dan kehormatan di samping agama.”

Tuh kan, jadi emang gak ada yang mempermasalahkan tentang beda harakah atau kelompok dalam pernikahan. Inti permasalahan sebenarnya adalah pada kemampuan mereka ketika sudah menjadi suami-istri untuk bisa menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada. Bisakah mereka berdua saling toleransi terhadap hal-hal yang berbeda dan bekerjasama dalam hal-hal yang sudah menjadi kesamaan? Bisakah mereka berdua menghormati sesuatu yang yang berbeda menurut pandangan pasangannya dan tidak mencoba untuk memaksakan kehendak? Dan yang terpenting adalah, sudah siapkah mereka untuk tidak menunjukkan “pertengkaran-pertengkaran” itu di depan anak-anak mereka kelak?

Jika mereka mampu, it's no problem. Bahkan ini akan bisa menjadi alternatif pemersatu umat Islam, meskipun gak segampang itu juga.. Akan tetapi jika jawabnya tidak sanggup, sebaiknya jangan diteruskan! Karena bisa dibayangkan betapa suramnya jika kehidupan rumah tangga yang mestinya harmonis, justru sering kali diwarnai dengan perdebatan antar kader kelompok yang memancing emosi. Karena keluarga adalah eleman dasar yang membangun bangunan agama Islam, maka jangan sampai bangunan ini roboh karena elemen dasar bangunan Islam ini disusun oleh batu-batu yang kurang tersusun rapi dan menyebabkan bangunan ini runtuh.

Wallahu a'lam bish-shawab..

Salam Ukhuwah
Fastabiqul_Khairat...
Continue Reading

Sungguh Aku Sangat Mencintaimu karena Allah, tapi...

Selasa, 16 September 2014 | 0 komentar

Seorang suami bertanya pada istrinya: "sudah shalat ashar?" ... "belum" jawab istrinya pendek.
Suami bertanya lagi: "kok belum shalat, kenapa?" ... ketus istrinya menjawab: "aku baru saja pulang, capek sekali dan aku ketiduran sebentar tadi" ... suaminya menimpali : "baiklah... bangun dan shalatlah ashar dan maghrib sekaligus, sebentar lagi sudah mau masuk waktu isya".

Keesokan harinya suami pergi untuk tugas ke luar kota. Seperti biasa seharusnya si suami menelpon istrinya bila telah tiba dengan selamat di tempat kerjanya. Si istri menunggu berjam2 telepon dari suaminya namun si suami tak juga menghubunginya. Pemberitahuan dengan SMS singkat pun tidak ada. Si istri-pun mulai cemas, karena ini bukan kebiasaan suami yang dicintainya. Ia menduga macam2 dan amat khawatir dengan keselamatan sang suami. Berkali2 ia mencoba menghubungi HP suaminya. Terhubung tapi tidak diangkat...

Setelah beberapa jam akhirnya si suami mengangkat HP nya... terbata2 si istri bertanya: "suamiku apakah engkau telah tiba dengan selamat?" ... "Ya, alhamdulillah'' jawab suami pendek... "kapan sampainya?" si istri bertanya lagi... cuek si suami menjawab; "saya sampai kira2 4 jam yang lalu" ... dengan nada marah si istri berkata lagi: "4 jam yang lalu dan tidak menghubungi aku??" ... masih dengan nada malas si suami menjawab: "aku merasa capek sekali dan tadi aku ketiduran sebentar" ... si istri menimpali: "berapa menit sih kalau harus menelponku?? cuma sebentar masa ngak bisa?? apa nggak kedengaran bunyi HP mu waktu tadi aku menghubungi berkali2??" ... "ya...aku dengar" jawab suami... dengan suara sedih si istri berkata; "kok gitu sih..apa udah nggak sayang padaku lagi?" ... si suami menimpali: "sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah...tapi kemarin mengapa engkau tidak menyahuti seruan azan ashar dan bersegera shalat, bukankah shalat itu hanya sebentar, bagaimana nanti kalau aku ditanya Allah subhanahu wa ta'ala tentang perbuatanmu itu...apakah engkau sudah tidak sayang padaku?" .... di ujung HP sambil terisak si istri berkata: "engkau benar suamiku...aku mohon maaf...aku berjanji untuk tidak mengulanginya lagi" ... sejak saat itu si istri tidak pernah lagi mengakhirkan shalat bila telah tiba waktunya...

Sungguh... Orang yang benar mencintaimu adalah orang mendorongmu ke depan untuk berjalan bersama di jalan Allah... Ia akan terus mendorongmu agar engkau tidak berpaling ataupun undur ke belakang.


Salam Ukhuwah
Fastabiqul Khairat...
Continue Reading

Untuk Para Aktifis Dakwah

Selasa, 19 Agustus 2014 | 0 komentar

Sobat muda muslim yang insya Allah dimuliakan Dzat yang Mahamulia, saya berharap semoga kalian semua berada dalam lindungan Allah Ta’ala. Senantiasa bersyukur dan bersabar atas segala yang telah diberikanNya kepada kita. Kita yang lemah dan tak berdaya, meski hanya untuk mengatur detak jantung dan hembusan nafas ini. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang pandai ‘mencuri’ perhatian-Nya dan menjadi kekasih-Nya.

Kita berharap agar apa yang kita lakukan dalam keseharian kita senantiasa sesuai dengan petunjuk-Nya dan petunjuk Rasul-Nya. Berserah diri dengan segala ketentuan-Nya dan menjadi pejuang untuk membela agama-Nya.

Sobat muda muslim sekalian, Allah Swt. berfirman (yang artinya):
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad [47]: 7)

Semoga ayat ini selalu mengingatkan kita semua bahwa perjuangan kita dalam menegakkan syariat Islam dan meninggikan agama Allah ini, bukanlah kesia-siaan. Semoga ayat ini tertanam kuat dalam hati dan pikiran kita, agar perjuangan dakwah Islam ini senantiasa menjadi tujuan utama dalam kehidupan kita. Sekaligus menghibur kita bahwa apa yang kita lakukan menjadi bagian dari amalan yang akan memberatkan hitungan amal baik kita di akhirat nanti. Menjadi sarana untuk mengantarkan kita ke surga-Nya. Insya Allah.

Sobat muda muslim seperjuangan, tak ada kata henti dalam hidup kita untuk senantiasa melakukan amal baik. Seharusnya memang tak pernah ada pula keluh kesah dalam perjuangan dakwah ini. Semestinya pun tak keluar dari mulut kita kata putus asa karena begitu banyak perjuangan dakwah yang menyedot perhatian kita. Yakinlah, Allah Swt. tak pernah dan tak akan pernah salah dalam ‘mengkalkulasi’ amalan baik kita. Mungkin kita lupa sudah berapa amal baik yang kita kerjakan, tapi Allah tak akan pernah lalai mencatatnya dan menghitungnya untuk bekal kita di negeri abadi kelak. Begitu pun pasti kita lupa berapa banyak amalan buruk yang pernah kita lakukan, tapi Allah pasti tak akan pernah lupa dan akan dengan mudah mencatatnya. Tapi kita memohon kepada-Nya, agar tetap diberikan kekuatan untuk melakukan amalan baik selama hidup kita. Sebagus dan sebanyak mungkin. Insya Allah.

Sobat muda muslim yang telah memberikan perhatian dan tenaganya untuk dakwah Islam, masih ingatkah kalian ketika kita pertama kali belajar Islam? Kita bahkan mengeja nama Allah dengan amat susah. Kita tidak paham tentang isi al-Qur'an, kita tak mengerti apa arti perjuangan dakwah, kita bahkan buta dan tak pernah tahu dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup di dunia, dan ke mana akan pergi setelah kematian. Saya pernah merasakan demikian, dan saya yakin di antara kita bahkan ada yang pernah melakukan kemaksiatan sebelum akhirnya mendapat hidayah-Nya. Saya yakin di antara kita bahkan pernah menolak ajakan dakwah dari seseorang. Mencibir pelakunya dan menganggap sia-sia perbuatan mereka. Itu ketika kita tidak tahu. Insya Allah sekarang sudah makin paham.

Semoga memori tentang ini menjadikan kita manusia yang bijak. Pengemban dakwah yang peka dan mampu menangkap segala sisi manusia sebagai objek dakwah kita. Kita tumbuh menjadi pengemban dakwah dan pejuang Islam yang sabar dan penuh kelembutan. Jika kita berhadapan dengan objek dakwah yang menolak-bahkan menyerang kita, anggap saja bahwa mereka seperti kita dulu yang juga membutuhkan sentuhan kuat orang yang tak bosan mengajak kita menjemput hidayah-Nya. Jangan pernah merasa menilai umat ini telah jumud, jika kita sendiri belum maksimal mengajaknya untuk menjadi lebih baik. Tak perlu mengampuni usaha kita yang gagal dengan alasan umat sudah bosan dengan dakwah. Lalu kita merasa benar sendiri dan menyalahkan mereka.

Sobat muda muslim tercinta yang tetap setia bersama Islam, ingatlah bahwa kita bisa seperti sekarang ini juga butuh waktu dan proses. Karena sejatinya perubahan tak bisa dicapai seperti makan cabe rawit yang langsung terasa pedasnya. Atau proses produksi mesin dalam industri yang bisa seragam dan mudah dibuat. Tapi kita berhadapan dengan manusia. Berhadapan dengan jiwa yang seringkali tak mudah untuk diajak berpikir sama seperti yang kita inginkan. Proses perubahan sosial memang tak semudah proses produksi mesin industri. Selalu saja ada variabel yang mengharuskan kita banyak bersabar dan mencari cara jitu mengatasinya.

Ikhlas, sabar dan semangat!

Kebersamaan dalam gerak langkah dakwah ini juga adalah sebagai bukti tanda kasih dan sayang kita kepada sesama saudara seakidah dan seperjuangan. Dalam hadits dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah saw. bersabda (yang artinya):
“Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal berkasih-sayang dan saling mencintai dan mengasihi di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (Mutafaq ‘alaih)

Dalam hadits Jarir bin Abdullah, Rasulullah saw. bersabda (yang artinya):
“Barangsiapa tidak menyayangi (orang beriman), maka dia tidak akan diberi rahmat.” (Mutafaq ‘alaih)

Ungkapan tidak diberi rahmat, adalah mengindikasikan atas wajibnya menyayangi kaum Mukmin. Indikasi kewajiban menyayangi kaum Mukmin juga terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah, ia berkata: Aku mendengar Abu Qasim saw. yang benar dan dibenarkan bersabda: “Sesungguhnya rasa kasih sayang tidak akan dicabut kecuali dari orang yang celaka.”

yang insya Allah tak kenal lelah dalam berjuang, jangan pernah berhenti atau mundur dari arena dakwah ini. Meski kita tahu, saat ini begitu berat beban yang kita pikul. Setelah munculnya aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam dan kaum Muslimin, memicu inisiatif dari banyak kalangan untuk meredamnya (baca: melakukan deradikalisasi). Kita memang sangat tidak setuju dengan dakwah atau perjuangan menegakkan Islam yang menggunakan kekerasan. Tapi cepat atau lambat, siapa pun yang berjuang untuk Islam dengan tujuan menerapkan syariat Islam akan berusaha diredam oleh kalangan yang tak menginginkan tegaknya Islam sebagai ideologi negara. Itu artinya, pelarangan dakwah tak hanya ditujukan untuk mereka yang menggunakan jalur kekerasan, tapi juga ‘kekerasan ide’ yang menurut penghamba kapitalisme-sekularisme akan mengancam keberadaan ideologi mereka. Semoga kita bisa tetap lurus memegang amanah yang, gunung saja-tak sanggup memikulnya. Ya, amanah dakwah yang digelorakan demi kecintaan kepada sesama.

Dengan kondisi seperti ini, menyebabkan kita harus lebih ekstra hati-hati dan lebih pandai dalam menyikapi keadaan. Tak menantang setiap upaya perlawanan terhadap dakwah, tapi juga tidak lemah dalam menyuarakan kebenaran Islam. Harus yakin dan tetap yakin bahwa kita berada di jalur yang benar dalam menyerukan dakwah ini. Kita insya Allah berada pada jalan perjuangan dakwah yang menjadi jalan perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Kita semestinya tak merasa ragu dengan jalan yang telah kita pilih, meski harus berhadapan dengan penderitaan, kesusahan, tekanan, dan begitu banyak beban lain yang menyebabkan satu persatu dari kita kehilangan semangat lalu meninggalkan perjuangan ini. Semoga kita tetap istiqomah dalam dakwah ini agar mendapat berita gembira dari Allah, sebagaimana janji-Nya dalam al-Quran (yang artinya):
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30)

Meski kemudian banyak cobaan dan fitnah dalam dakwah ini, kita tetap bersama mengobarkan semangat perjuangan. Jangan pernah menyerah apalagi mengundurkan diri. Ikhlas dan sabar yang lahir dari keimanan yang kokoh insya Allah akan melahirkan keteguhan dan keyakinan serta semangat-meski kadang terasa begitu berat. Rasulullah dan para sahabatnya pun pernah merasakan saat-saat dicekam rasa cemas dan hampir saja putus asa dalam menerima ujian dan cobaan dalam dakwah ini. Karena sebagai manusia biasa, amat wajar jika ada batasnya bisa menahan berbagai tekanan. Tapi yakinlah bahwa itu adalah bagian dari ujian Allah agar kita lebih kuat, lebih dewasa, lebih sabar, dan lebih ikhlas dalam perjuangan ini. Allah juga akan menghibur para pejuang dakwah Islam ini, bahwa kemenangan sudah dekat sebagaimana Dia menjelaskan dalam firman-Nya (yang artinya):
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS al-Baqarah [2]: 214)

sobat muda muslim tercinta, kita bukan tak ingin menikmati dunia dan isinya yang begitu gemerlap. Kita bukan tak suka dengan segala keindahannya yang menggoda hati. Tapi, perjuangan dakwah ini kadang harus sedikit membatasi perhatian kita untuk menikmati indah dan gemerlapnya dunia, apalagi bersenang-senang di dalamnya sendirian. Meski tentu saja, bukan berarti ketika fokus berdakwah kita sama sekali menganggap dunia tak perlu untuk kita nikmati. Tidak. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengaturnya; kapan saatnya kita menyantap kenikmatan dunia yang juga Allah berikan untuk semua makhluk-Nya, dan ada waktu dimana kita harus berhenti sejenak untuk melupakannya dengan perhatian kita kepada perjuangan dakwah. Di sinilah integritas kita diuji. Tetap yakinlah akan pertolongan Allah Swt., sehingga kita terus berupaya agar bisa berhasil dalam ujian keimanan ini. Insya Allah.

temen-temen sekalian rahimakumullah, semoga kita masih bisa menikmati hasil perjuangan dakwah kita suatu saat nanti. Kita bisa bertemu dalam kesempatan yang lebih baik dari sekarang. Kesempatan ketika Khilafah Islamiyah sudah berdiri. Tapi, jika pun Allah mewafatkan kita semua sebelum menikmati hasil perjuangan ini, semoga kita bisa ‘reuni’ di surga-Nya yang sangat luas dan hanya diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa kepada-Nya serta berjuang menegakkan syariat agama-Nya. Insya Allah. Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin. Salam perjuangan dan kemenangan ideologi Islam!!
Continue Reading

Antara Ai dan Conan

Rabu, 06 Agustus 2014 | 0 komentar

Ehm, kayaknya sekali-kali kita perlu "represing" dikit kali yah, hehehe.. sebenernya tulisan ini udah pernah dimuat di Catatan FB Fuad Syarif Hidayatullah pada tanggal 13 Juni 2014 yang lalu dengan judul yang sama, tapi gak ada salahnya kalo kita muat lagi di blog ini lah, blog-nya Fuad Syarif Hidayatullah, hehe
Emmm, jadi untuk kali ini kita mau bahas salah satu anime / manga yang menurutku ini yang paling seru, meski terkesan serius tapi kocak juga, romantis juga iya.. yups, ini dia kisah tentang seorang Detektif Cilik Conan Edogawa yang dia adalah seorang detektif SMA terkenal Shinichi Kudo, gimana ceritanya?? ayo kita ikuti kisah "Detective Conan", hehe

ini kisah tentang Conan Edogawa dan Ai Haibara (bukan sama Ran Mouri loh yahh). Emmm, kalo Haibara Ai tuh emang demen sama Conan Edogawa, cuma dia berusaha menyembunyikannya lantaran dia udah tau kalo Conan (Shinichi) tuh suka dan cinta sama Ran. Haibara yang kita tau punya kepribadian dingin ini, tak gampang putus asa nih buat nunjukin kegigihannya untuk mendapatkan perhatian dari Conan. Yuk kita lihat, usaha apa saja yang dilakukan Haibara untuk menaklukan Conan.

Antara Ai Haibara dengan Conan Edogawa 
Conan dan Haibara memang mempunyai hubungan yang menarik. Pada awalnya, Conan begitu banyak menghina Ai karena dia adalah anggota organisasi terlarang dan telah membuat obat APTX4869. Namun hari-hari yang mereka lewati membuat Conan merasa, Ai adalah satu-satunya partner yang cocok dengannya dan tempat curhat yang baik karena mengalami kesamaan nasib (tubuh yang mengecil). Dalam beberapa episode, secara tak langsung Haibara mengungkapkan rasa ketertarikannya pada Conan atas kepribadian, kecerdasan dan rasa keadilan Conan. Itulah mengapa sebagian orang menganggap bahwa Haibara mempunyai perasaan jatuh cinta pada Conan.
Dalam episode 223, Conan mengetahui bahwa nama asli Haibara adalah Miyano Shiho. Conan tak pernah memanggil Haibara dengan panggilan tersebut. Berbeda sekali dengan Haibara yang selalu memanggil Conan denga panggilan Kudo-kun (ketika dalam perbincangan pribadi). Di Jepang, memanggil dengan nama marga merupakan salah satu cara menunjukan ketertarikan (kedekatan) seseorang.

Mengetahui Lebih Lanjut Tentang Hubungan Mereka 
Ketertarikan Haibara ditunjukan pada beberapa chapter manga dan episode pada anime. Tapi, setiap kali Conan menanyakan hal tersebut, Haibara selalu mengelak dan berkata, "Aku hanya bercanda". Sebagian fans berpikir, Haibara tengah menyembunyikan rasa sakit yang dalam atas kenyataan bahwa Conan (Shinichi) menyukai Ran.
Untuk saat ini, Conan tetap menjaga dan mengawasi keselamatan Haibara jika sesuatu terjadi. Dia juga khawatir dengan kondisi mental Haibara tentang keterlibatannya dengan Organisasi Hitam. Haibara merasa tertekan dan takut jika suatu hari nanti Gin dan komplotannya berhasil menemukan Haibara kemudian membunuhnya dan orang-orang disektarnya, termasuk Conan.
Yukiko Kudo (ibu Shinichi) dan Jodie Starling (FBI - Guru bahasa Inggris SMA Teitan) merasa bahwa Haibara mempunyai rasa kasih sayang yang kuat terhadap Conan. Mereka berdua sangat ahli jika ngomongin soal cinta.
Haibara adalah satu-satunya orang yang pertama kali memperingatkan Conan atas tindakan berbahaya yang diambilnya.

Episode-Episode Menarik (Anime):

Episode 129 (Gadis dari Organisasi Hitam dan kasus pembunuhan profesor universitas) 
Saat pertama kali Haibara sampai di SD Teitan, Genta berteriak menawarkan bangku kosong disebelahnya. Tetapi Haibara berjalan terus melewati bangku tersebut dan mengabaikan Genta, kemudian mengambil tempat duduk tepat disamping Conan. Dan dengan nada yang datar dia berkata, "Senang berkenalan dengan mu" yang mengagetkan Conan. Conan hanya menjawab, "Yeah...".
Setelah pelajaran selesai, grup Detektif Cilik berusaha untuk mengejar Haibara di lorong kelas untuk menanyakan apakah dia bersedia untuk pulang bersama. Haibara mengabaikan semua usaha Ayumi untuk berbincang dengannya hingga dia bertanya tentang tempat tinggalnya. Dia menjawab, "Blok 22 Beika, Jalan kedua" . Conan berpikir bahwa alamat itu tidak asing dan berkata dalam hati, bahwa rumahnya (rumah Shinichi Kudo) tidaklah jauh dari rumahnya. Haibara menoleh kearah Conan dan tersenyum dingin. Tentu saja Conan kaget dan menyebabkan wajahnya memerah. Genta menyadari hal tersebut dan bertanya, "Apakah kamu menyukai gadis dingin itu?". Dengan cepat Conan menyangkalnya.
Ketika Ayumi dan Mitsuhiko bercerita pada Haibara tentang grup Detektif Cilik, dia bertanya, "Apakah Edogawa Conan juga ikut?". Tak lama setelah itu, grup Detektif Cilik menghadapi sebuah kasus tentang kakak laki-laki teman sekelasnya yang telah menghilang dan dia ingin mereka menemukannya.
Setelah kasus terpecahkan dan Haibara menembakkan pistol ke jendela yang menyebabkan Inspektur Megure marah, dia memulai tangisan palsunya (yang dia lakukan dengan baik) untuk keluar dari masalah tersebut. Conan berjalan bersama dengan Haibara untuk mengantarnya pulang sambil dia masih menangis. Ketika dia akan meninggalkannya sesaat sebelum sampai di rumahnya, tiba-tiba dia berhenti menangis kemudian mulai bercerita tetang obat yang disebut "APTX4869". Conan begitu bingung, namun Haibara meneruskan pembicaraannya tentang obat itu. Bagaimana dia membuatnya dan bagaimana dia bisa mengecil. Dari caranya berbicara, jelas-jelas bahwa Haibara bukanlah seperti anak perempuan pada umumnya. Tidak sampai dia berkata bahwa dia tinggal di Rumah Profesor Agasa dan Profesor Agasa "Tidak lagi di dunia ini". Hal tersebut membuat Conan begitu ketakutan. Dia menelpon Profesor Agasa, namun dia tak menjawabnya. Sesaat Haibara tersenyum jahat (dan kemudian mendongak keatas), Conan berlari meninggalkan Haibara dan berlari kencang menuju Rumah Profesor Agasa. Berharap dia bisa menyelamatkannya.
Setelah itu, Conan, Haibara dan Profesor Agasa menghadapi kasus lain yaitu kasus pembunuhan di ruang tertutup. Korban adalah seorang profesor universitas. Setelah Conan memecahkan kasusnya, Conan memutuskan untuk pulang. Ketika Conan mengajak Haibara untuk ikut pulang, tampak bahwa Haibara saat itu meneteskan air mata dan bertanya pada Conan kenapa dia tidak menolong kakaknya. Untuk menjawab kebingungan Conan, Haibara menjelaskan (masih dalam keadaan menangis) bahwa nama yang dia gunakan adalah nama seorang korban dari kasus yang pada saat itu mereka hadapi. Lalu Conan menyadari bahwa gadis yang sama telah tewas dalam kasus perampokan bank. Haibara terus berteriak pada Conan, bahwa mungkin dengan keahliannya dalam menganalisis dia seharusnya mengetahui sebuah kebenaran dari kasus kakaknya. Dia terjatuh dan berlutut, meremas bajunya dan terus menangis dihadapannya.

Episode 130-131(Kasus Ancaman Berbahaya di Stadion) 
Diakhir film pada bagian kedua kasus ini, Haibara menatap ke kejauhan setelah Conan membuat lelucon tentang usia Haibara yang 84 tahun. Kemudian dia berkata, "Usiaku baru 18. Yahh, 1 tahun lebih tua dari usiamu. Mungkin suatu hari nanti...", Kata-katanya terpotong sebelum dia memandang di kejauhan lagi.

Episode 136-137 (Penyelidikan Kasus Blue Castle) 
Ketika Conan berusaha memecahkan sebuah kode pada papan catur raksasa disebuah villa ditengah hutan, Haibara menghapiri Conan dan mendekatkan wajahnya seraya bertanya apakah dia senang karena dapat memecahkan kodenya. Wajah Conan memerah ketika muka Haibara semakin mendekat. Kemudian dia menjawab, "Aku pikir juga begitu...". Setelah itu mereka dikagetkan oleh Ayumi yang berteriak pada Genta dan Mitsuhiko, "Hey...apa yang kalian lakukan?" .
Beberapa saat kemudian, Conan menghilang. Semua panik, bahkan Ayumi mulai menangis. etika semua orang berusaha menemukannya, hujan mulai turun. Haibara berkata pada Ayumi untuk berhenti menangis, "Edogawa-kun bukanlah tipe orang yang membuatmu khawatir. Dia akan kembali dengan segera". Ayumi berkata, "Hey...bagaimana kamu tau tentang Conan?". Haibara menjawab, "Oh...ayolah. Kenapa kamu bertanya begitu?", "Itu karena kamu suka dengan Conan kan?" kata Ayumi. Haibara terkejut mendengar pertanyaan tersebut. "Bagaimana jika iya?", "Jangan..Jika hal tersebut terjadi, akan ada cinta segitiga" kata Ayumi. Haibara melihat Ayumi begitu khawatir. Lalu Haibara mengatakan bahwa dia tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Conan.

Episode 138-139 (Kasus Pembunuhan Pemutaran Akhir) 
Pada saat dimulainya film Gomera yang kedua, Ayumi tertidur dan bersandar di pundak Conan. Ketika Conan ingin meminta bantuan pada Haibara untuk bertukar tempat duduk, tiba-tiba Haibara juga tertidur dipundaknya.

Episode 156 (Kisah Cinta Detektif Polisi Metropolitan bagian 2) 
Kisah ini dimulai dimana Conan dan Haibara berada didalam gedung yang tidak terpakai. Haibara berkata pada Conan bahwa dia (mungkin yang dimaksud adalah Ran) telah mengetahui tentang identitas sebenarnya. Ketika Conan bertanya, kenapa dia menceritakan ini semua pada Conan. Lalu Haibara menjawab bahwa Conan mungkin tau tentang hati seorang penjahat, tapi tidak untuk hati seorang wanita. Tanpa terduga, tiba-tiba Haibara berkata, "Aku jatuh cinta padamu". Wajah Conan berubah, namun dia tidak terkejut sama sekali. Haibara melanjutkan perkataannya: "Aku pikir kamu bahkan tidak menyadarinya... Kamen Yaiba-san". Mitsuhiko berteriak, "CUT!". Dan ternyata mereka hanya sedang berakting dan berlatih untuk memerankan video "SD Teitan" dengan Mitsuhiko sebagai sutradaranya.

Episode 176-178 (Pertemuan Kembali dengan Organisasi Hitam) 
Conan dan Haibara pergi ke Hotel Haido City untuk bertemu dengan Pisco (salah satu anggota Organisasi Hitam), sebelum dia membunuh seseorang menggunakan obat yang sama untuk mengecilkan tubuh Conan dan Haibara. Pada episode ini, Haibara benar-benar ketakutan karena pada malam sebelumnya, dia bermimpi bahwasanya identitasnya terbongkar. Gin membunuh semua orang yang berhubungan dengan dirinya. Dia juga menceritakan bahwa pada mimpinya, orang yang pertama kali dia bunuh adalah Conan (bukan karena dia adalah Shinichi, melainkan karena dia adalah orang yang berhubungan dengan Haibara) yang mengisyaratkan ketakutan yang luar biasa akan kehilangannya Conan.
Setelah Haibara berkata, "Mungkin, jika aku telah terbunuh oleh Organisasi Hitam,  tidak akan ada lagi orang terbunuh...", tiba-tiba Conan memotong pembicaraannya dengan memakaikan kacamatanya pada Haibara (satu-satunya cara untuk mencegah seseorang mengenali Haibara).
Setelah Haibara kembali mengecil, Conan melepas jaketnya dan memakaikannya pada tubuh Haibara yang terbuka dan membawanya dari gedung yang terbakar sebelum Pisco dan Gin menemukan mereka

Episode 190 (Kebangkitan dari Keputusasaan - Pilihan Ketiga) 
Saat Conan sedang terbaring di rumah sakit setelah mengalami tranfusi darah, Haibara menyelinap ke kamarnya dan menodongkan pistol pada Conan. Dia berkata bahwa dia akan diterima kembali oleh Organisasi Hitam jika dia membunuh Conan dan orang-orang yang berhubungan dengan dirinya. Diantara suasana yang tegang dan wajah Conan yang khawatir, Haibara menarik pelatuknya. Dan... PLARR!! Yang keluar dari moncong pistolnya adalah bunga mawar merah. Secara simbolis, mawar merah menggambarkan tentang kasih sayang atau hasrat, menandakan bahwa mungkin Haibara mempunyai sebuah perasaan romantis terhadap Conan.

Episode 230-231 (Penumpang Misterius) 
Pada suatu hari, Profesor Agasa dan grup Detective Cilik akan pergi ke suatu tempat menaiki bus umum. Disana Conan dan Haibara duduk bersama dan terpisah dengan yang lain. Selama dalam perjalanan, Haibara bercerita banyak tentang Organisasi Hitam termasuk kemampuannya merasakan keberadaan mereka. Sesaat setelah mereka selesai bercerita, ternyata apa yang dia ceritakan tentang kemampuannya tersebut, benar-benar terjadi. Tiba-tiba Haibara merasa ketakutakutan yang luar biasa. Haibara yakin, bahwa salah satu dari anggota Organisasi hitam ada dalam yang bus tersebut. Disaat yang sama, Ibu Guru Jodie bersama Dr. Araide memasuki bus yang sama. Conan yang melihat keadaan Haibara begitu heran, sampai akhirnya Conan yakin bahwa saat ini Haibara merasakan keberadaan mereka. Selang berberapa menit, dua orang pria berusaha membajak bus saat itu bus yang sedang mereka tumpangi di bajak. Ketika ibu Jodie berusaha membujuk Haibara dan menanyakan namanya pada Conan, dengan penuh harapan Haibara menggenggam tangan Conan berharap Conan mau mengerti keadaannya.
Diakhir episode, bus yang mereka tumpangi dalam satu menit akan meledak. Semua penumpang berhamburan keluar, namun ketika Conan dan teman-teman keluar Ayumi menyadari bahwa Haibara tidak bersama mereka. Conan berasumsi bahwa Haibara ingin mengakhiri hidupnya karena pada akhirnya dia akan bertemu salah satu anggota Oraganisasi Hitam ketika mereka diintrogasi dan dia yakin bahwa orang tersebut akan mengenalinya. Tiba-tiba dia mendengar kaca jendela yang pecah. Haibara melihat Conan, kemudian Conan menarik tangan Haibara, memeluknya dan melompat melewati jendela yang pecah tersebut. Ketika terjatuh, Conan pun juga menjadikan dirinya sebagai bantalan agar Haibara tidak terluka.
Pada segmen akhir, kaki Haibara penuh darah. Namun ternyata itu darahnya Conan yang dilumurkan pada kakinya agar dia tidak diinterogasi.

Episode 233-234 (Bukti yang Tak Bisa Menghilang) 
Haibara dalam mood yang buruk sepanjang 2 episode. Bagaimanapun, Ayumi, Genta dan Mitsuhiko berusaha menghiburnya agar dia bisa kembali senang. Ketika dia bisa tersenyum, Conan berkata bahwa seharusnya dia tetap tersenyum seperti itu, karena senyumnya itu nampak seperti seorang anak kecil. Tanpa sadar, Haibara tersipu malu.

Episode 269-270 (Ingatan Kejahatan yang Tidak Terlupakan) 
Haibara nampak kecewa karena dia tidak dapat mengakui cintanya kepada Conan.

Episode 279-280 (Labirin Hooligan) 
Diakhir episode, Conan mengira bahwa Haibara menaiki kereta untuk meninggalkan kota. Dia berteriak memanggil nama Haibara dengan ekspresi khawatir. Namun sebenarnya Haibara ada dibelakang Conan dan bertanya mengapa dia berteriak. Dia juga berkata, "Kamu melarangku untuk tidak berlari dari nasib, kamu akan melindungiku kan?"

Episode 294-295 (Perseteruan dari Ketetapan Hati dan Cinta) 
Diawal episode, Conan menyadari bahwa Haibara yang biasanya tidak ikut dalam perjalanan mereka, bertingkah sedikit aneh karena memutuskan untuk ikut bersama dengan mereka. Conan bertanya, "Aku ingin tahu, apa yang membuatmu tertarik untuk ikut kali ini?". Haibara menjawab bahwa dia sebenarnya juga tidak tertarik dengan perjalanan mereka. Dia hanya ingin sebuah tempat yang dapat membuatnya lebih fokus untuk membaca. Ditambah lagi, "Disamping itu, kamu tak kan bisa melindungiku jika aku tidak bersamamu kan?".
Setelah kasus selesai, Conan dan Haibara harus berlari bersama karena mereka melewatkan pertandingan semi-final. Ketika Conan hampir tiba, Haibara menyusulnya dan berkata, "Aku akan berlari dengan mu".

Episode 335-336 (Rahasia Studio Pembuatan Film Tohto) 
Pada episode ini, Yukiko (Ibu dari Shinichi) berkata bahwa Shinichi adalah cwok yang populer dikalangan para gadis. Conan menganggap mungkin yang ibunya maksud adalah Ayumi. Tapi ibunya menjawab bahwa bukan hanya Ayumi yang dia maksud, melainkan juga Haibara. Yukiko berkata, "Dia memperhatikanmu lebih dari 10 kali". "Hanya ada 2 alasan mengapa seoranga gadis menatap laki-laki seperti itu" Lanjutnya. "Ada sesuatu diwajahnya atau mungkin dia memang suka pada laki-laki itu". Conan kaget dan mengelak dan berkata bahwa Haibara hanya memperhatikan bagaimana perkembangan "object percobaannya" atas obat APTX 4869.
Sebelum Yukiko meninggalkan mereka dari studio, Yukiko memanggil Conan. Dia mengingatkan kembali pada Conan bahwa Conan harus tetap menjaga dia (Haibara). Sebelum Yukiko melanjutkan perjalanan, Conan berkata, "Ya.. Aku tau...Aku tau.." sambil lalu.
Setelah beberapa lama, Detektif Cilik beranjak tidur. Mereka tidur di kasur yang sama. Ketika semua terlelap, hanya tinggal Conan dan Haibara yang masih tetap terjaga. Sebelum mengakhiri perbincangan antar Conan dan Haibara, Conan bertanya pada Haibara yang sedang tidur disampingnya dengan mimik yang serius. Tanggapan Haibara nampaknya juga serius pula. Namun ternyata yang ditanyakan Conan sangat sepele, "Apakah ada sesuatu di wajahku?".

Episode 346-347 (Menemukan Tanda di Pantat) 
Ai telah terjebak dengan kondisi yang sangat mengancam nyawanya. Ibu guru Jodie (FBI) yang mengetahui hal tersebut, menawarkan jasa perlindungan saksi. Hal tersebut membuatnya harus berpisah dengan yang lain dan mengasingkan diri, serta mendapatkan identitas baru, hidup aman, nyaman dan tentram. Namun Ai menolaknya. Dia lebih memilih tetap bersama Conan, Prof. Agasa dan yang lainnya. Adegan dan mimik Ai saat mengucapkan hal tersebut memang benar menunjukkan bahwa dia tidak ingin berpisah dengan Conan.

Episode 414 (Detektif Cilik Mencari Tahu Tentang Bluebird) 
Sebelum Conan dan Haibara pulang dari rumah teman sekelas mereka, Conan berkata kepada Detektif Cilik agar mereka lekas pulang. Mereka kaget karena sebenarnya mereka tak langsung pulang, melainkan akan menyelidiki sesuatu yang mencurigakan. Namun Genta membantah, "Tentu saja kami akan pulang, Kami justru mengkhawatirkan kalian berdua (Conan dan Ai) yang sering pulang terlambat". Haibara tersenyum dan berkata, "Ya, kalian benar". Conan menjadi tersipu karena perkataannya bisa saja mengandung makna lain.

Episode 425 (Dampak Buruk! Keluarnya Organisasi Hitam) 
Oleh karena kasus sebelumnya yang dihadapi detektif Mouri, Conan terjebak oleh sebuah kondisi dimana salah satu alat canggihnya (pemancar) ditemukan oleh Organisasi Hitam. Nampak sekali bahwa Haibara sangatlah khawatir jika sampai pemancar itu ditemukan. Jika itu terjadi mereka berdua atau bahkan orang yang tak tau apa-apa (Mouri) akan menjadi incaran Organisasi itu. Selama dalam perjalanan menemukan alat pelacak itu, Conan mendapat dukungan penuh dari Haibara dengan dibantu oleh agen-agen FBI.

Episode 427 (Rahasia Besar Jalan ke Sekolah) 
Setelah insiden tentang Organisasi Hitam karena kecerobohan Conan, Haibara masih merasa ketakutan. Tidak lama berselang, Mitsuhiko berkata bahwa gadis yang sangatlah mirip dengan Haibara menghilang. Tentu saja hal ini menambah ketakutan Haibara. Conan menganggap bahwa bisa jadi Organisasi Hitam menyangka bahwa itu Haibara. Namun, itu masihlah anggapan. Detektif cilik kemudian beraksi dalam mengungkap kasus hilangnya gadis itu. Selama dalam perjalanan, Conan menyadari bahwa Haibara sedang gelisah, kemudian dia menawarkan topi yang dia kenakan pada Haibara, berharap itu dapat menyamarkan wajahnya agar tidak mudah dikenali. Sebenarnya, Conan hanya ingin agar Haibara tetap tenang dalam menangani kasus yang dihadapi.

Episode 507 (Tempat Tersembunyi di dalam Karaoke Box) 
Conan Detektif Cilik sedang berbelanja buku di toko buku. Conan saat itu nampak bingung dan berputar-putar. Ketika Haibara ada didepannya, tiba-tiba cubitan manis dari Haibara di pipinya membuatnya menoleh kearah sebuah rak buku. "Ada di rak itu, buku-buku misteri kan?" Kata Haibara. Kemudian Conan menjawab, "Ah.. Makasih". Diepisode ini, Conan juga diajak ke tempat karaoke oleh Ran, Sonoko Eisuke. Kalo kamu tau Conan pas nyanyi, pasti bakalan ketawa ngakak.

Episode 509 (Merah, Putih, Kuning dan Grup Detektif Cilik) 
Disalah satu adegan, Haibara mengetahui Conan sedang dalam perbincangan dalam ponselnya. Dia tau bahwa orang yang sedang bercakap-cakap dengannya adalah agen FBI. Conan yang mengetahui kecurigaan Haibara langsung menyanggah, "Ini bukanlah seperti kasus (jiken=kasus) atau semacamnya...". Mitsuhiko mendengarnya dari belakang dan membuat Ayumi menangis. "Perselingkuhan (jiken = selingkuh) Conan-kun dan Ai-chan!?" yang pada saat itu melihat Conan dan Haibara sedang berduaan. Sebagai reaksi yang wajar, Conan dan Haibara memandang Ayumi dengan wajah bingung dan terkejut. Di episode ini juga, terlihat bahwa Ai berlindung dibelakangan tubuh Conan ketika dia merasakan kehadiran Organisasi Hitam.

Episode 568-569 (Inspektur Shiratori dan Kenangan Bungan Sakura) 
Dalam episode ini, tidak hanya menceritakan tentang Conan dan Haibara. Yang paling adalah, episode ini menggambarkan tentang masa lalu inspektur Shiratori. Saat bioskop Gomera dimulai, Haibara menggenggam lengan Conan karena ketakutakn. Tahukah kalian bahwa cinta masa lalu Shiratori bukanlah Miwako, melainkan Ibu guru Kobayashi.

Movie 4 (Terlihat oleh Matanya) 
Di movie ini, diceritakan bahwa Ran kehilangan ingatannya karena melihat inspektur Sato tertembak oleh orang yang baru saja dia kenal. Suatu hari, ketika Haibara menanyakan kondisi Ran pada Conan, Conan berkata bahwa ingatannya masih saja belum kembali. Dengan melirik Conan, Haibara berkata, "Kalau seperti ini, jika ingatannya tidak kembali, bukannya itu bagus untuk Kudo-kun?". Conan bingung, lalu Haibara melanjutkan pembicaraannya, "Dengan begitu, kau tak perlu khawatir untuk menyembunyikan identitasmu darinya". Mengingat, ternyata memang sulit menyembunyikan identitas Shinichi dari Ran dan pada beberapa episode, Conan berkali-kali dicurigai oleh Ran. Mendengar kata-kata tersebut, jelas saja Conan tersingung dan menarik bahu Haibara. Haibara kembali menjelaskan, "Jika aku... Jika aku yang mengalaminya... Aku berharap aku bisa kehilangan ingatanku jika mungkin. Aku tidak akan ingat kematian kakakku, atau dipaksa membuat obat untuk organisasi. Kalau aku bisa melupakan semuanya dan hanya menjadi murid SD biasa, sebagai Ai Haibara... Betapa senangnya. Selanjutnya.. Aku akan tetap bisa bersamamu selamanya... Selamanya, seperti ini...". Conan tentu kaget. Aku tidak tahu apa yang Conan kira, apakah itu dugaan tentang perasaan Haibara terhadapnya, atau Conan mengira bahwa Haibara tidak mau kembali menjadi Shiho. Namun pada akhirnya, Haibara bilang kalau itu hanyalah sebuah lelucon agar Conan tetaplah tenang. Walaupun begitu, kalian mungkin tau saat Haibara mengucapkan hal tersebut, mimik Haibara sangatlah dalam (ngerti sendiri kan kalo cewek itu kek gimana jika ngomongin tentang perasaan, hee)

Movie 5 (Hitungan Mundur menuju Surga) 
Dalam movie ini, ada banyak sekali momen saat-saat Conan begitu dekat dengan Haibara. Jika biasanya, yang memperingatkan tindakan berbahaya adalah Haibara, dalam movie ini malah sebaliknya. Cerita bermula ketika Detektif Cilik bersama profesor Agasa pergi ke gunung untuk menikmati kemping. Malam hari, Genta pergi ke toilet untuk buang air. Sekembalinya Genta, dia melihat Haibara sedang menelpon dengan telpon umum. Keesokan harinya, Genta bertanya pada Haibara,siapakah yang ia telepon saat larut malam. Haibara mengelak dan meyakinkan bahwa mungkin Genta hanyalah bermimpi. Saat itu, Conan bingung karena tak ada lagi orang yang bisa Haibara hubungi. Setelah beberapa kasus terjadi, lagi-lagi profesor Agasa memergoki Haibara sedang menelpon lagi. Curiga akan hal itu, keesokan harinya profesor menghubungi Conan untuk mengatakan hal tersebut. Beberapa hari setelahnya, Haibara melakukan hal itu lagi. Ternyata yang dihubungi adalah apartemen kakaknya dan disaat yang sama, Organisasi Hitam sedang melacak keberadaan orang yang selalu menghubungi Akemi. Sesaat sebelum terlacak, sambungan terputus. Haibara kaget dan menemui Conan yang ada dibelakangnya. Conan yang tau kejadian tersebut langsung memperingatkannya bahwa hal tersebut begitu berbahaya. Namun Haibara malah berteriak, "Tidak ada seorangpun yang mengerti perasaanku!" dan belari meninggalkan Conan. Conan berusaha mengejarnya, namun dihentikan oleh profesor. Saat itulah, diperlihatkan untuk kedua kalinya Haibara sedang menangis. Keesokan harinya, Haibara yang berjalan dibelakangnya menyusul Conan saat menuju kelas. Haibara menceritakan semuanya, menceritakan apa yang ia rasakan akhir-akhir ini. Dia tidak mengerti siapa dia, keberadaan dia dan bahkan dia tidak tau kemana lagi dia harus pergi serta menghindar. Dia merasa telah menjadi orang lain. Saat-saat yang dramatis, fans Haibara yang melihatnya yakin deh bakalan nangis kalo liat adegan itu. Setelahnya, Ayumi datang dan berkata, "Eeee... Bagaimana bisa Haibara-san bilang tidak punya tempat? Bahkan yang lainnya pun menjelaskan tempat mereka masing-masing (maksudnya bangku kelas)". Conan menegaskan bahwa Haibara selalu mempunyai tempat untuk Conan dan yang lainnya.
Di adegana selanjutnya, Sonoko merubah gaya rambutnya karena dia melihat fotonya untuk 10 tahun kedepan. Conan yang melihat gaya rambut Sonoko yang baru langsung kaget dan teringat pada Haibara dewasa sedang tersenyum (Shiho). Mungkin dia mengaguminya karena yang lainnya pun juga menganggap demikian. Hal itu terjadi lagi saat Sonoko akan ditembak oleh Gin yang juga mengira bahwa Sonoko adalah Shiho. Diakhir movie, Conan berusaha menyelamatkan Haibara dari hiasan kristal dengan menendang helm menggunakan sepatu super.

Movie 11 (Jolie Roger di Laut Dalam) 
Selama dalam pencarian sebuah kenyataan kasus, Conan selalu ditemani oleh Haibara. Saat itu, Haibara menemukan banyak jejak kaki disekitar halaman belakang toko menyelam. Conan memintanya untuk mengambil foto untuknya. Haibara berkata, "Karena aku asistenmu?", "Bukan asistan, tapi teman yang baik" jawab Conan. Mungkin Conan bermaksud bahwa Haibara ada tidak hanya dalam kasus namun Haibara juga selalu ada kapanpun itu.

Movie 12 (Nilai Penuh Rasa Takut) 
Terjadi sebuah ledakan pada sebuah ruang audiotorium saat berlangsungnya sebuah orkestra. Namun segala kasusnya telah terpecahkan. Diakhir film, Haibara menjelaskan pada profesor Agasa bagaimana Conan bisa mengerti kode yang dikirimkan oleh dia. Dalam hatinya dia berkata, "Lebih dari itu, Aku juga percaya bahwa dia adalah teman yang baik".

Movie 15 (Seperempat Kesunyian) 
Liburan yang menyenangkan justru berubah menjadi tragedi yang mengerikan. Saat itu Conan bersama Haibara sedang menyelamatkan Detektif Cilik. Haibara memeluk Conan dengan erat karena yang mereka kendarai adalah papan luncur salju yang kecil. Saat itu juga Conan berhadapan dengan salah satu pelaku bersenjatakan senapan sniper. Beberapa tembakan meluncur hingga menciptakan cipratan salju yang keras. Mengetahui hal tersebut, Conan segera memeluk erat Haibara untuk melindunginya.

OVA 12 (Keajaiban dari Pedang Raja Arthur) 
Conan berkata, "Hei.. Hei.. Seorang ilmuan tidak boleh percaya dengan ramalan. Selain itu, kamu juga membaca majalah wanita..", Haibara yang agak tersinggung langsung meletakkan majalahnya dengan setengah membanting, memakai hodie dan kacamata. Conan yang melihat itu heran karena menurutnya ia bertindak aneh. Hampir babak 9 pertandingan baseball dimulai, sudah saatnya Conan menjalankan apa yang dikatan profesor Agasa. Conan ingin Haibara membantu, saat dia menghampiri Haibara, sebuah bola baseball melesat cepat menuju Haibara. Conan dengan sigap merangkul Haibara dan mendorongnya agar terhindar dari bola tersebut. Akhirnya punggung Conan yang menjadi korban. Conan berkata, "Kenapa kamu melamun? Yah itu karena kamu bertingkah berbeda. Seperti bukan kamu saja". Adegan jatuhnya lumayan romantis lho. Di salah satu adegan, Haibara juga mengatakan pada salah satu pemain bahwa pemain itu tidak boleh terlalu dingin pada pemain perempuan yang mungkin dia sukai. "Jujurlah dan jadilah dirimu sendiri..", Mungkin ini yang didapatkan Haibara dari Conan.
Pada akhir film tersebut, Conan berkata, "Mungkin ini akan menjadi legenda baru". Lalu dengan manis Haibara menoleh, "Tidak, ini akan menjadi kisah cinta baru".

Nah... gimana? Mungkin ini juga karena Imajinasiku dengan melihat kemiripan sifat mereka, sama-sama dingin, sama-sama orang yang jenius dan cool, ditambah lagi karena mereka sama-sama merasakan nasib yang sama, sama-sama jadi kecil.
Continue Reading

Persatuan Ummat (Khutbah Idul Fitri 1435 H)

Jumat, 01 Agustus 2014 | 0 komentar

Oleh : Fuad Syarif Hidayatullah

Allahu Akbar 2x, Laa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamdu.
Ma’asyiral muslimin, a’azzakumullah...

Pagi ini kita berkumpul di sini, bertakbir, membesarkan nama Allah, merapatkan jiwa dan raga, menadahkan hati untuk cucuran rahmat Ilahi. Permasalahan sebesar apapun, menjadi kecil di hadapan keagungan kekuasaan-Nya. Musuh yang kuat, menjadi lemah di hadapan kekuatan-Nya yang tiada berbatas. Mari bertakbir dengan jiwa, lisan dan raga kita.

Kaum muslimin rahimani wa rahimakumullah...

Ketika kita bertakbir dengan penuh bahagia di sini, ternyata di tepian dunia yang lain di sana kesedihan masih mencengkram...

Di Suriah tempat bercokol rezim Syi’ah dengan penuh kebencian dan dengan dukungan penuh Iran membantai muslim Sunni tanpa perikemanusian. Tapi takbir masih menggema di sana dengan optimisme atas pertolongan Allah ‘Azza Wajalla. Takbir pun masih menggema di Gaza, Palestina, diselingi dentuman bom dan letusan peluru. Takbir pun masih terdengar walau mungkin sedikit sayup dari tenda-tenda pengungsian muslim Rohingya di Burma. Pekikan takbir pun masih terdengar nyaring di Mesir, mengatasi teriakan histeris kaum sekuler dan sekutunya atas kemenangan semu yang mereka klaim.
Ya, takbir masih menggema dengan hentakan iman di dada-dada kita.

Ikhawi wa akhwati fillah, a’azaniyallahu wa iyyakum ajma’in...

Kita baru saja menyelesaikan ibadah bulan Ramadhan dengan penuh hikmah dan kebersamaan, keadaan yang terasa nikmat dibalut persatuan yang indah. Bulan suci Ramadhan memang bulannya ukhuwah Islamiyah, persatuan dan kebersamaan.

Persatuan, sangat kita butuhkan dalam menghadapi deretan permasalahan umat yang demikian panjang, seperti maraknya aliran-aliran sesat yang semakin membodohi umat.
Sementara itu di tengah umat ini terjadi pula krisis ukhuwah dan persaudaraan, karena persoalan sepele kadang meruncing hingga perseteruan berkepanjangan. Lebih miris lagi jika hal itu terjadi pada aktivis Islam, yang sudah jelas paham akan pentingnya persaudaraan.

Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini kita masuki dan kita lewati dalam suasana perpolitikan di Tanah Air yang panas. Dengan terlaksanakannya pemilu Legislatif dan pemilihan Presiden yang sudah kita lewati, harapan kita adalah Pemimpin yang baru di Negeri ini dapat menjalankan tugas dengan baik sebagaimana yang dijanjikan dalam kampanye yang lalu. Sebagai warga Negara setiap kita tentu harus menghormati pemimpin meskipun bukan pilihan kita. Kecintaan kita pada seorang pemimpin tidak boleh sampai menghilangkan daya kritis, namun kebencian kita padanya juga tidak boleh menghilangkan ketaatan.  Karena itu, syarat menaati pemimpin adalah selama perintahnya tidak mengandung kemaksiatan. Dalam sebuah riwayat dari Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“kewajiban taat dan patuh bagi seorang muslim (terhadap pemimpinnya) itu dalam hal yang disukai maupun yang tidak disukai selama tidak diperintah berbuat maksiat. Jika ia disuruh berbuat maksiat, maka ia tidak perlu mendengar dan tidak perlu taat.” (HR. Muslim).

Jamaah Shalat Id Yang Berbahagia...

Bagi kita sesama anggota masyarakat, salah satu yang harus kita buktikan sesudah Ramadhan berakhir adalah mewujudkan rasa kasih sayang, hal ini karena puasa Ramadhan memang mendidik kita untuk memiliki kasih sayang, bukan permusuhan. Karenanya ketika ada orang mengajak kita berkelahi dan melakukan penghinaan, maka kita tidak usah melayaninya.

Terwujudnya kasih sayang antar manusia merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat yang sebenar-benarnya, karena tidak ada alasan bagi mereka untuk melakukan konflik, karena masing-masing sudah bisa menjalani kehidupan dengan baik dan ini tentu ingin dipertahankan. Pada masyarakat yang sebenar-benarnya harus bisa menerapkan “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, karena ini bukan hanya sebagai semboyan indah tanpa adanya realisasi.

Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, maka perlu adanya sebuah tindakan yang tapat, diantaranya yaitu:

Pertama, saling menghormati sehingga tidak ada buruk sangka, tidak mengejek, dan tidak memanggil dengan panggilan yang buruk, tidak mencari aib atau kejelekan, dan tidak menggunjing, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokkan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al Hujurat [49]:11-12).

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah...

Kedua, Tolong Menolong, ini merupakan sesuatu yang saling dibutuhkan, sehebat dan sekuat apapun manusia sangat membutuhkan pertolongan atau kerja sama dalam kebaikan, dia harus berusaha mencintai saudaranya sesama muslim sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, seperti dalam firman Allah:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong  dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS Al Maidah [5]:2).

Di antara maksud ta’awun dalam kebajikan adalah menghilangkan atau paling tidak mengurangi kesulitan orang lain, bila ini dilakukan, keutamaannya adalah ia akan dihilangkan kesusahannya oleh Allah SWT dalam kehidupan di akhirat, bahkan orang yang suka menolong akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَهُ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ

“Dan barang siapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Ketiga, Saling Memberi Nasihat (taushiyah) sehingga seorang muslim yang hendak melakukan kesalahan akan meninggalkannya, dan bila terlanjur salah, maka kesalahan itu tidak sampai menjadi kebiasaan dan karakter dirinya. Karena Allah SWT berfirman:

إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al Ashr [103]:2-3).

Ikhawi wa akhwati fillah, a’azaniyallahu wa iyyakum ajma’in...

Keempat, Saling Memaafkan. Manakala seseorang melakukan kesalahan, mungkin saja ia membalas kesalahannya itu, namun memaafkan kesalahan orang tersebut merupakan sesuatu yang lebih baik, ini merupakan akhlak baik sesama muslim sehingga Allah SWT menyiapkan pahala untuknya, Allah SWT berfirman:

وَجَزَآءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللهِ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْظَّالِمِيْنَ

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS Asy syura [42]:40).

Hal-hal yang diutamakan di dalam Islam berarti memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah SWT dan Rasul-Nya, karena itu setiap muslim harus berusaha memilikinya, salah satunya adalah memaafkan kesalahan orang lain, apalagi bila ia seorang muslim.

Orang yang berukhuwah dan berkasih sayang tentu saja mudah memaafkan kesalahan orang lain, hal ini karena ia menyadari tidak ada orang yang bersih dari kesalahan. Karena itu, bila seorang muslim bersalah yang menyebabkan tidak ada tegur sapa, maka ia mau memaafkan kesalahan orang lain dan ditunjukkannya dengan bertegur sapa dan memberi salam terlebih dahulu.

Dengan demikian, sudah seharusnya kita kembali dalam suasana perdamaian yang kesemuanya harus dimulai dari keluarga hingga masyarakat dan bangsa. Kedamaian membuat kehidupan bersama menjadi indah, karenanya konflik antar sesama tidak boleh berkepanjangan apalagi bila sebabnya bukan persoalan yang prinsip.

Allahu Akbar 2x wa Lillahilhamd, Kaum Muslimin yang di Ramhati dan Dimuliakan Allah...

Semoga setelah Ramadhan berakhir, ketaqwaan kita semakin kokoh, kehidupan keluarga dan masyarakat semakin baik, semangat menuntut ilmu semakin besar, dan masjid-masjid terus kita makmurkan sebagaimana mestinya. Akhirnya marilah kita sama-sama berdoa:

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم
لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلاّ بِاللهِ الْعَليِّ الْعَظيـم
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين. اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين , وَ فِي كُلِ الزَمَن و المَكَن
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ. اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُودَ وَ إِسْرَآئِلَ وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ
اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا, أَعْدَاءِكَ وَ أَعْدَاءَ الدِّين... بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ
آمِينْ آمِينْ آمِينْ يارب العالمين, والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cahaya diatas Cahaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger