Fuad Syarif Hidayatullah

Sahabat Dunia Akhirat

Rabu, 02 Maret 2016 | 0 komentar

Sahabat.. Telah kita pahami bersama bahwa tidak ada seorang manusia pun di muka bumi ini yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kita sebagi manusia adalah MAKHLUK SOSIAL yang pasti membutuhkan lingkungan dan pergaulan. Di dalam pergaulan tersebut, tentu kita akan memiliki teman, baik itu di sekolah, di tempat kerja ataupun di lingkungan tempat tinggal kita. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teman merupakan elemen yang sangat penting dan sangat berpengaruh bagi kehidupan kita sebagai manusia.

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab di dalam pergaulan sehari-hari. Sebab betapa besar dampak yang akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang buruk, dan begitu pula sebaliknya, betapa besar manfaat yang dapat diambil oleh seseorang yang bergaul dengan teman yang baik.

Banyak di antara manusia yang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan kesesatan dikarenakan bergaul dengan teman-teman yang buruk, dan banyak pula di antara manusia yang mereka mendapatkan hidayah disebabkan bergaul dengan teman-teman yang baik.

Di dalam sebuah hadits Rasullullah saw menyebutkan tentang dua sisi peranan dan dampak seorang teman bagi kita:

مَثَلُ الْجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيْسِ السُّوْءِ كَمَثَلِ حَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الكِيْرِ، فَحَامِلِ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيْكَ أَوْ تُبْتَاعَ مِنْهُ أَوْ تَجِدُ رَائِحَةً طَيِّبَةً وَنَافِخُ الكِيْرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رَائِحَةً خَبِيْثَةً.

“Perumpamaan seorang teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi tidak melewatkan kamu, baik engkau akan membelinya atau engkau tidak membelinya, engkau pasti akan mendapatkan baunya yang wangi, sementara pandai besi ia akan membakar bujumu atau engkau akan mendapatkan baunya yang tidak enak.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Berdasarkan hadits tersebut dapat diambil faidah penting, bahwasanya bergaul dengan teman yang baik mempunyai dua kemungkinan, yaitu: Kita akan menjadi baik atau kita akan memperoleh kebaikan yang dilakukan teman kita.

Sedang bergaul dengan teman yang buruk juga mempunyai dua kemungkinan, yaitu: Kita akan menjadi buruk atau kita akan ikut memperoleh keburukan dari apa yang dilakukan teman kita tersebut.

Rasulullah saw telah menjadikan seorang teman sebagai barometer terhadap baik atau buruknya agama seseorang, oleh sebab itu Rasulullah saw memerintahkan kepada kita agar pandai-pandai dalam memilih dengan siapa kita berteman.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw pernah bersabda:


“Seseorang berada di atas agama temannya (kekasihnya), maka hendaknya seseorang di antara kamu melihat kepada siapa dia bergaul.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim dengan Sanad yang saling menguatkan satu dengan yang lain).


Dan dalam sebuah SYAIR arab disebutkan:

عَنِ الْمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ، فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِيْ

”Jangan tanya tentang seseorang, tapi tanyalah tentang temannya, sebab orang pasti akan mengikuti kelakukan temannya.”

Demikianlah, karena memang fitrah manusia cenderung ingin selalu sama dan meniru tingkah laku dan keadaan teman seperagulannya.

CONTOH : Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya bermaksiat, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah-kajian atau hal-hal yang bermanfaat, maka kurang lebih dia seperti itu.

Para Salafusshalih sering menyampaikan kaidah bahwa:

اَلْقُلُوْبُ ضَعِيْفَةٌ وَالشُّبَهُ خَطَّافَةٌ

“Hati itu lemah, sedang syubhat kencang menyambar.”

Sehingga pengaruh kejelekan akan lebih mudah mempengaruhi kita dikarenakan lemahnya hati kita.

Merupakan sikap yang diajarkan oleh Rasulullah saw adalah menjauhi para pengikut hawa nafsu (ahlul hawa’) dan orang-orang fasik yang ia terang-terangan dalam menampakkan kefasikannya, ini merupakan salah satu tindakan preventif (tindakan pencegahan) terhadap bahaya lingkungan pergaulan dan agar umat terhindar dari pengaruh kemaksiatan tersebut.

Anjuran Rasulullah dalam Berteman

Sahabat.. Mengenai teman ini, Rasulullah pernah memberi tau kepada para sahabatnya seperti apakan ciri teman yang baik.

Suatu hari Rasulullah saw ditanya oleh para sahabat, “Apakah ciri-ciri seorang manusia yang boleh dijadikan sebagai teman yang baik? 

Baginda saw menjawab (dengan maksud), “Dia adalah teman yang selalu membantu kita untuk ingat kepada Allah swt dan dia juga yang memberi menegur kita ketika kita salah dan lalai dalam mengingati-Nya”.

Sahabat bertanya lagi, “Bagaimana ciri-ciri sahabat yang tidak baik?”

Baginda saw membalas (dengan maksud), “Dia adalah teman yang bukan hanya tidak membantu kita untuk ingat dan patuh kepada Allah swt tapi dia juga tidak menegur ketika kita melakukan sebuah khilaf, dosa dan maksiat.”

Teman Yang Suka Menasehati Dalam Kebaikan

Teman yang baik tentu tidak senang jika kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa. Jika kita memiliki teman, tetapi tidak pernah menegur dan tidak memperdulikan diri kita ketika melakukan kesalahan, maka perlu dipertanyakan landasan persahabatan yang mengikat mereka berdua.

Sahabat.... Salah satu ciri orang yang tidak merugi sebagaimana disebutkan oleh Allah Azza wa Jalla pada Surat Al-'Ashr, adalah mereka yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Rasulullah SAW juga bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”

Maka seharusnya, kepada teman kita harus saling peduli dan saling menasihati ketika berbuat salah.

Karena seorang teman akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita, maka janganlah teman kita tersebut menyebabkan kita menyesal pada hari kiamat nanti dikarenakan pengaruhnya tersebut sehingga kita tergelincir dari jalan yang benar, dan terjerumus ke dalam kemaksiatan.

Sahabat.. Renungkanlah baik-baik firman Allah berikut ini:

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS Az-Zukhruf : 67)

Imam Syafi’i berkata :

"Jika engkau punya teman-teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali."

Semoga Allah selalu memberikan taufik kepada kita dan menyelamatkan kita dari kejelekan lingkungan dan pergaulan serta menganugerahkan kepada kita lingkungan dan pergaulan yang mendorong kita untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Amin ya Rabbal ‘alamin...


Pondok Pesantren Al-Muttaqin
Rabu Malam, 02 Maret 2016
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cahaya diatas Cahaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger