Fuad Syarif Hidayatullah
Home » » Cermin Diri Kita

Cermin Diri Kita

Rabu, 24 Desember 2014 | 0 komentar

Siapa yang tak ingin memiliki istri shalihah? Atau suami yang shalih? Setiap orang  pasti punya keinginan untuk menyempurnakan separuh agamanya dengan mendapatkan seseorang yang baik.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...” (QS. An-Nur: 26)

Ayat tersebut diatas mungkin sering kali mendengarnya, tapi pernahkah kita merenungkannya?
Berawal dari ayat itulah artikel ini ditulis. Ayat tersebut seharusnya bisa menjadi sebuah Motifasi buat kita semua para pemuda-pemudi atau para remaja untuk selalu berusaha memperbaiki diri kita jika kita menginginkan di masa depan kita mendapatkan pendamping hidup yang baik, yang bisa menuntun kita ke dalam kehidupan yang baik di dunia dan akhirat,, karena pasangan kita adalah cerminan dari diri kita.

Pernahkan kita sedikit merenungkan sedang apa orang yang nantinya akan mendampingi hidup kita saat ini? Pernahkah kita berfikir mungkin “dia” -yang kita belum tau siapa orangnya- sedang melakukan apa yang kita kerjakan saat ini, hanya saja di sudut lain dunia.. yahh, mungkin saja “dia” sekarang sedang melakukan persis apa yang kita lakukan saat ini. Oleh karena itu coba kita introspeksi diri kita, apa yang kita lakukan saat ini? Atau apa yang sudah pernah kita lakukan dahulu? Sudah benarkah apa yang kita lakukan?

Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang “keji(na’udzubillah), tapi kita tidak sadar bahwa “dia” juga saat ini sedang melakukan hal sama. Betapa hancurnya kita jika kita tau hal tersebut..

Oke, kalo misal ketika kita sudah menikah nanti kita akan meyakinkannya bahwa kita belum pernah melakukan hal-hal “keji” tersebut, tapi apakah kita bisa menjamin kalo “dia” juga tidak sedang menutupi masa lalunya yang suram di depan kita?? Coba renungkan..

Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri kita jika kita juga ingin mendapatkan pendamping hidup yang baik, yang bisa selalu menjaga dirinya dan kehormatannya saat ini dan saat “dia” telah bersama kita nanti. Mari kita memohon ampun dan bertaubat kepada Allah dengan apa yang pernah kita lakukan sebelumnya, tentu dengan taubat yang sebenarnya.. semoga Allah menutup aib kita dan mengampuni dosa kita, kemudian Allah mempertemukan kita dengan orang yang baik. Aamiin..

Ketika kita ingin mendapatkan pendamping yang sesuai dengan apa yang kita idamkan, kita juga seharusnya bisa menempatkan diri kita sesuai dengan apa yang kita inginkan dari “dia”.. sebagai contoh adalah jika kita ingin mendapatkan seseorang yang shalihah atau shalih seharusnya kita juga bergaul dengan orang-orang seperti itu. Kita akan sangat sulit jika kita ingin seseorang yang pintar mengaji tapi kita cari di pasar, betul?

Intinya adalah lingkungan kita memiliki andil besar dalam mendapatkan pasangan kita.. ketika kita aktif di lingkungan masjid dengan orang-orang yang semangat mengikuti kajian-kajian, maka kita akan mendapatkan orang-orang seperti itu. Jika lingkungan kita adalah kampus maka kita akan mendapatkan orang kampus, jika kita aktif di sebuah organisasi maka kita juga akan mendapatkan di tempat itu, jika lingkungan kita pasar atau “aktifis” di caffe atau bar ya pasangan kita tidak jauh dari lingkungan seperti itu. Jadi, seperti apakah kita, maka itulah yang akan mendampingi kita..

Dia adalah cerminan diri kita, jangan rusak masa depan kita dengan apa yang kita lakukan saat ini.. jodoh itu di tangan Allah, salah jika orang mengatakan “menunggu”, karena kita yang harus menjemputnya dengan perilaku dan akhlak baik kita.


**********

Mengukir Cinta di Belahan Jiwa

Bila yang tertulis oleh-Nya engkau yang terpilih untukku,
Telah terbuka hati ini menyambut cintamu,,

Di sini segalanya akan kita malai mengukir buaian rindu yang tersimpan dulu,
Tuk menjadi nyata dalam hidup bersama..

Ijinkan aku tuk mencintaimu, menjadi belahan di dalam jiwaku,,
Ya Allah, jadikanlah ia pangantin sejati di dalam hidupku..

Wahai yang dicinta telah ku rela hadirmu temani relung hatiku,
Simpanlah jiwaku dalam do’amu, kan ku jaga cintamu,,

Wahai yang dicinta telah ku rela hadirmu temani relung hatiku,
Simpanlah nafasku dalam hidupmu, kan ku jaga setiamu..

“isteriku, ku tahu engkau bukanlah yang sempurna yang dihadirkan untukku, namun berikanlah aku kerelaan untuk menjadi kesempurnaan di dalam hidupmu untuk hari ini dan selamanya di dalam hidup kita,, karena aku ingin mencintaimu dengan imanku”

Apapun adanya dirimu, ku kan coba tuk tetap setia..
Begitu pula pada diriku, terimalah dengan apa adanya..

Selamat datang di separuh nafasku,,
Selamat datang di pertapaan hatiku...


UNIRES - Yogyakarta
Rabu Malam, 24 Desember 2014
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cahaya diatas Cahaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger